Pages

Jumat, 28 September 2012

Batik Probolinggo

batik3.jpg





PROBOLINGGO – Kota Probolinggo mencetak prestasi membanggakan. Batik khas kota yang belum genap enam bulan diseriusi, sudah berhasil menjadi juara dalam lomba citra busana batik gelaran PKK Jawa Timur, Rabu (5/5) lalu.
Dalam lomba yang digelar di gedung Bappeprov Jatim itu, Kota Probolinggo bahkan berhasil menyabet dua prestasi sekaligus di dua kategori yang dilombakan. Desain batik busana malam Ayu Bestari berhasil merebut juara I. Sedangkan desain batik busana casual Semarak Mangga Anggur menyandang juara III.
Untuk lomba itu, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo menggandeng UKM (usaha kecil menengah) batik yang tergabung dalam paguyuban pecinta dan pembatik setempat. Busana malam menggunakan kain batik Ayu Bestari karya Wasis. Sedangkan busana casual dari kain batik Semarak Mangga Anggur karya Mita. Kain itu didesain oleh Nanik Kastip.
Konsep lomba batik tingkat Jatim itu tidak sekedar fashion show. Melainkan ada presentasi dari masing-masing daerah tentang kain dan desain batik yang dilombakan. Awalnya tim Kota Probolinggo tidak tahu ada presentasi segala. Tak ayal, mereka berangkat terburu-buru.
“Kami telat. Tapi alhamdulillah, juri masih ada di tempat dan kami langsung menyampaikan presentasi tentang dua busana ini. Ditanya macam-macam soal tema, warna, jenis kain dan pewarnaannya,” tutur Nanik Kastip kepada Radar Bromo kemarin.
Presentasi pertama busana casual, kemudian dilanjutkan busana malam. Karya busana malamnya, Kota Probolinggo mengusung busana malam untuk pesta gala. Desain itu dipakai karena kota ini ingin penampilan yang berbeda dari daerah lain.
“Masih banyak masyarakat yang tidak tahu, apa itu pesta gala. Nah, di sini kami ingin menunjukkan itu. Busana itu biasa dipakai saat pesta gala yang dihadiri pejabat dan artis. Pesta yang elegan. Busananya model jubah, di dalamnya ada kemben,” kata Nanik saat ditemui di galeri batik Gachor.
Aturan dalam lomba di TP PKK Jatim tersebut, hanya boleh membawa satu model, tidak boleh lebih. Setelah tampil dengan busana casual, model harus buru-buru berganti busana malam.
Saat pengumuman pemenang, di sanalah rasa pesimis sempat muncul. Karena karya dari 38 daerah di Jatim bagus-bagus. Apalagi batik khas Kota Probolinggo masih seumur jagung. Agak mustahil jika menjadi pemenang di skala Jatim.
“Pesaingnya seperti itu. Banyak batik-batik yang bagus, seperti Madura dan Banyuwangi. Waktu diumumkan jadi pemenang, PKK Kota Probolinggo langsung menangis bahagia. Kami tidak menyangka,” imbuh Nanik.
Mita, pembuat batik Semarak Mangga Anggur tidak menyangka jika desain busana yang dibuat dari batiknya jadi juara III di Jatim. Batik yang dipakai bukanlah batik istimewa, bukan batik yang dipersiapkan untuk dilombakan. Tapi, karya batik yang siap dijual di pasaran.
“Bikin biasa saja. Motif itu saya pilih karena mangga dan anggur adalah ikon Kota Probolinggo. Jadi, batik Kota Probolinggo itu biar ada khasnya. Alhamdulillah bisa menang dan bisa mengharumkan nama kota,” terang Mita.
Sementara, Wakil Ketua TP PKK Kota Probolinggo Kusmiyati Bandyk Soetrisno hadir menyaksikan langsung lomba di Surabaya itu mewakili Ketua TP PKK Rukmini Buchori. Sebab, hari itu Rukmini masih menjalankan tugasnya sebagai anggota komisi VIII DPR RI.
Kusmiyati menerangkan, kegiatan itu digelar oleh pokja I dan pokja III TP PKK Jawa Timur. Temanya pemberdayaan perempuan menuju mandiri. Batik dan desain di daerah-daerah di Jawa Timur dilombakan.
“Lomba ini dilaksanakan untuk mengangkat UKM batik di daerah. Mudah-mudahan batik Kota Probolinggo bisa mewakili provinsi ke tingkat nasional,” kata istri Wawali Bandyk Soetrisno itu.
Atas nama TP PKK Kota Probolinggo, Kusmiyati merasa sangat bersyukur karena bisa berprestasi di Jawa Timur bersaing dengan kota/kabupaten lain. Walaupun masih baru, lanjutnya, batik khas kota angin ini sudah dikenal dimana-mana.
“Mudah-mudahan batik Kota Probolinggo semakin berkembang hingga ke seluruh Indonesia. Karena dengan begitu, UKM di kota semakin maju dan dapat meningkatkan ide dan kreativitasnya,” tuturnya. (fa/yud)
Tulisan ini diambil dari Radar Bromo. Jum’at, 7 Mei 2010.

0 komentar:

Posting Komentar